Nama: Chidzir
Wicaksono
Kelas: 4ia22
Dosen: Rina Noviana
Tanggal: 1 Juli 2013
Ada 3 point utama yang diperlukan dalam implementasi
Cloud Computing. Yang pertama tentu saja komputer Front end, komputer back
end dan yang terakhir penghubung antara keduanya. Komputer Front end biasanya
merupakan komputer desktop biasa. Sedangkan komputer back end dalam skala
besar bisa berupa server komputer yang dilengkapi dengan data center dalam
rak-rak besar. Penghubung keduanya bisa berupa jaringan LAN atau internet.
Semua pengguna komputer yang pernah mengakses internet, secara sadar atau tidak
sadar pasti pernah melakukan cloud computing. ketika Anda mengupload foto di
Facebook maka Facebook akan otomatis menyimpan foto Anda tersebut di server
Facebok yang Anda tidak tahu ada dimana. Contoh dari service yang digunakan
bersama adalah fitur chat yang ada di Facebook. Kedua service ini tetap dapat
diakses melalui perangkat yang bisa terhubung dengan internet, baik itu
komputer, laptop, tablet PC, atau smartphone. Inilah yang dimaksud dengan cloud
computing. Apapun medianya, apapun platformnya, Anda akan tetap dapat mengakses
hal yang sama. Jadi, cloud computing lebih terpusat. Bahkan sistem operasi bisa
di implementasikan dalam sistem cloud computing.
Saat ini sistem operasi berbasis web yang sudah
dikembangkan adalah EyeOS . EyeOS merupakan sistem operasi berbasis web yang
dibuat dengan bahasa PHP dan berjalan diatas browser biasa. Ada juga layanan Icloud. Dimana mereka menyediakan sistem operasi lengkap
dengan aplikasi-aplikasinya. Untuk menggunakannya, pengguna harus mempunyai
akun ICloud. Selain sistem operasi dan aplikasi untuk produktifitas, mereka
juga menyediakan ruang untuk menyimpan data. Atau yang biasa disebut Online
storage. Icloud dan Eye Os merupakan contoh implementasi sistem operasi
berbasis cloud.
Akses mobile data lewat
smartphone tumbuh pesat di Indonesia. Kondisi itu diyakini bisa jadi peluang
bisnis baru bagi pengembangan value added services (VAS) di ponsel dengan
mengandalkan teknologi cloud computing.
Mobile
cloud diyakini memberikan Native Apps Client on Device, akses aplikasi berbasis
web melalui perangkat, dan akses internet lebih cepat via mobile.Teknologi
mobile cloud bisa menyederhanakan semua data dari perangkat mobile guna
ditransferkan ke cloud. Berikutnya, memastikan adanya platform yang sama, dan
mengintegrasikan dengan internet dan social media untuk memperbesar penerimaan
pasar.
Jika mobile cloud
dijalankan akan mempermudah operator maupun content developer dalam membuat
produk VAS. Baik itu platform, konten, dan infrastruktur. Pengembangan VAS juga
akan lebih cepat, murah, dan ujung-ujungnya adalah omset meningkat karena lebih
produktif.
Di sisi end user,
praktik mobile cloud sudah ada jika merujuk pada Facebook, Dropbox, dan
lainnya. Namun, untuk platform tidak ada karena operator belum tergerak membuka
Application Programming Interface (API).
Referensi
: